Tempat Referensi Tugas Ilmiah, dilengkapi software pendukung kinerja anda. Nikmati juga Karya sastra
penyejuk jiwa dan kumpulan game yg akan menghibur
anda. All in One
Wednesday, July 24, 2013

Makalah Lumut (BRYOPHYTA)

1. PENDAHULUAN
Lumut merupakan tumbuhan tidak berpembuluh, yang termasuk dalam divisio bryophyta ( berasal dari bahasa yunani, bryum “lumut” ). Divisio ini mempunyai “daun” yang telah menyerupai daun tumbuhan berpembuluh. Oleh karena itu, divisio ini sering disebut lumut daun atau lumut sejati. Divisio ini mempunyai anggota terbanyak, yaitu sekitar 10.000 spesies.



2. CIRI-CIRI LUMUT SECARA UMUM
  • Dapat berfotosintesis, merupakan tumbuhan yang eukariotik dan multiseluler
  • Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati ( talus )
  • Struktur tubuhnya masih sederhana sehingga tidak memiliki berkas pembuluh angkut ( xylem dan floem )
  • Lumut umumnya merupakan tumbuhan kecil, biasanya hanya beberapa mm sampai beberapa cm saja.
  • Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm
  • Mengalami pergiliran keturunan ( dari gametofit ke sporofit ) yang disebut metagenesis 
  • Reproduksi secara seksual dan aseksual ( spora ) 
  • Habitatnya di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit ( organism yang hidup menempel pada tumbuhan lain ). jika pada hutan banyak pohon epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut.

  • Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai plastida yang menghasilkan klorofil a dan b sehingga lumut bersifat autotrof. Tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (talofita) dengan tumbuhan berkormus (kormofita). Karena tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati.
  • Lumut melekat dengan perantaraan rhizoid (akar semu). Rizoid berbentuk seperti benang /rambut untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air dan garam-garam mineral.
  • Dinding sel lumut terdiri dari selulosa
  • Spora lumut tumbuh dan berkembang menjadi protonema (filament yang berwarna hijau)
  • Kromosom tumbuhan lumut bersifat haploid.
  • Batang dan daun tegak pada lumut memiliki susunan yang berbeda.
  • Lapisan lumut yang tebal dipermukaan batang dapat membantu menangkap dan menyimpan air serta menjaga kelembaban hutan.

Pada batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut:
  • Selapis sel kulit
  • Lapisan kulit dalam ( korteks )
  • Silinder pusat yang terdiri dari sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral 
  • Belum terdapat floem dan xylem

Pada daun apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut:
  • Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala
  • Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong
  • Rhizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam- garam mineral.

Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas:
  • Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium. 
  • Seta atau tangkai.
  • Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
  • Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
  • Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.


MENURUT LETAK GAMETANGIA, LUMUT DIBEDAKAN MENJADI:
  • Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu.
  • Lumut berumah dua : bila dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium saja.

CIRI – CIRI LUMUT DAUN:
  • Lumut daun juga disebut lumut sejati.
  • Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.
  • Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang- cabang batang.
  • Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk gametapora
  • Gametafora terdiri dari batang – batang yang bercabang
  • Sporongium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul

CIRI – CIRI LUMUT TANDUK:
  • Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang.
  • Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.
  • Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati.
  • Gametofit berbentuk lembaran
  • Sporongium terdiri atas kaki dan kapsul saja

CIRI-CIRI LUMUT HATI :
  • Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing
  • Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan.
  • Tidak memiliki batang dan daun.
  • Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina.
  • Gametofit berwarna hijau,pipih,dorsiventral struktur tallus sederhana
  • Sporofit tidak mengandung kloroplas 
  • Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema

REPRODUKSI LUMUT:
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. 
Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut:
  1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher. 
  2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.

Reproduksi aseksual:
Dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan sporofit adalah spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid (n). 
Perkembangbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan banyak cara, antara lain :
  1. Membentuk tunas pada pangkal batang dan selanjutnya tunas terlepas dan berkembang menjadi individu baru.
  2. Membentuk stolon.
  3. Batang lumut yang bercabang-cabang mati, lalu cabangnya tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
  4. Protonema primer membentuk individu baru.
  5. Protonema putus-putus menjadi banyak protonema, dan
  6. Membentuk kuncup.

Reproduksi seksual:
Terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).

Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
SIKLUS HIDUP LUMUT:
  • Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik. 
  • Briophyta mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase gametofit dan sporofit. Dalam siklus hidupnya, fase gametofit lebih dominan dibandingkan fase sporofitnya. 
  • Fase gametofit adalah lumut yang biasa kita lihat sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora.
  • Hal ini bertolak belakang dengan tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan spermatophyta) yang memiliki fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit.

LUMUT DAUN:
  • Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
  • Sporofit pada umumnya lebih kecil, berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit.





LUMUT HATI:
  • Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun yaitu dengan fase haploid dan diploid.

  • Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora.
  • Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit.



LUMUT TANDUK:
  • Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkegonium. Anteridium dan arkegonium terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus.
  • Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan satu dinding pisah melintang.
  • Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogonium yang diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus menerus membentuk kaki yang berfungsi sebagai alat penghisap.
  • Bila sporogenium masak maka akan pecah seperti buah polongan, dan menghasilkan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela. 
  • Sel-sel mandul ini diselubungi oleh sel jaringan yang kemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.

SIKLUS HIDUP LUMUT TANDUK

S E L A M A T B E L A J A R !!!!

thanks to: Try Nur Hidayati
Judul: Makalah Lumut (BRYOPHYTA)
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry

Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...

0 comments:

Post a Comment

Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...