A.
Besaran,
Pengukuran, dan Satuan.
1.
Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai dan memiliki satuan.
Contoh besaran dan satuan
No
|
Besaran
|
Nilai
|
Satuan
|
1
2
3
|
Panjang
Massa
waktu
|
80
4
15
|
Sentimeter
Kilogram
Sekon (detik)
|
2.
Pengukuran
Pengukuran adalah sebagai proses
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain (sejenis) yang dipakai sebagai
satuan. Satuan adalah pembanding di
dalam pengukuran.
3.
Satuan
a.
Satuan
Tidak Baku dan Satuan Baku.
Pada zaman dahulu, suatu besaran
diukur dengan menggunakan satuan yang
berbeda-beda. Misalnya, dalam mengukur panjang, ada yang menggunakan
satuan hasta, jengkal, kaki, atau langkah. Penggunakan satuan yang berbeda-beda
tersebut menimbulkan perbedaan nilai hasil pengukuran sehingga satuan tersebut
tidak diakui secara internasional. Satuan
yang tidak diakui secara internasional disebut satuan tidak baku.
Sedangkan satuan yang diakui secara internasional disebut satuan baku.
b.
Satuan
Internasional.
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan
beberapa kesulitan yaitu;
1.
Kesulitan
dalam menentukan factor konversi apabila ingin beralih dari satuan ke satuan
lain.
2.
Memerlukan
banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang akan digunakan.
Oleh
karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem
system metrik sebagai sistem satuan internasional.
c.
Konversi
satuan
Konversi satuan adalah mengubah satuan
besaran tertentu ke satuan lain tanpa mengubah nilai. Untuk mengubah konversi
satuan sering digunakan tangga konversi.
B. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
1.
Besaran
Pokok
Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak
dapat dijabarkan dari besaran lain. Terdapat tujuh besaran pokok seperti tabel
ini :
No
|
Besaran
|
Satuan
|
Lambang satuan
|
1
|
Panjang
|
Meter
|
m
|
2
|
massa
|
Kilogram
|
kg
|
3
|
Waktu
|
Sekon
|
s
|
4
|
Suhu
|
Kelvin
|
K
|
5
|
Kuat arus
|
Ampere
|
A
|
6
|
Intensitas cahaya
|
Kandala
|
cd
|
7
|
Jumlah zat
|
Mol
|
mol
|
a.
Standar
dan alat ukur panjang
Satuan standar untuk panjang adalah meter. Besaran
panjang diukur dengan mistar, stikmeter(meteran gulung), jangka sorong, dan
micrometer sekrup.
1.
Mistar dan
stikmeter
Jarak antara dua garis tebal yang berdekatan pada mistar
sama dengan satu centimeter. Sedangkan
jarak antara dua garis tipis yang berdekatan sama dengan satu millimeter.
2.
Jangka
sorong
Jangka sorong mempunyai ketelitian mencapai 0,1 mm.
jangka sorong mempunyai 2 skala yaitu utama dan nonius. Jangka sorong mempunyai
dua bagian kaki pengukur, yaitu bagian yang cembung untuk mengukur panjang
benda dan bagian yang cekung ke dalam untuk mengukur diameter dalam sebuah
benda. Misalnya diameter dalam cincin.
3.
Micrometer
sekrup
Micrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan
benda – benda yang sangat tipis atau benda yang kecil, misalnya untuk mengukur
ketebalan lempeng alumunium. Micrometer sekrup memiliki dua skala, yaitu skala
tetap dan skala putar. Ketelitian micrometer sekrup mencapai 0,01 mm sehingga
dapat mengukur benda – benda yang kecil.
b.
Standar
dan Alat Ukur Massa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram. Satu
kilogram didefinisikan sebagai massa dari suatu silinder yang dibuat dari
campuran platina – iridium yang disebut kilogram standar. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur besaran massa adalah neraca. Terdapat beberapa jenis
neraca, antara lain :
1.
Neraca
duduk
Neraca duduk biasanya digunakan untuk menimbang berbagai
kebutuhan pokok rumah tangga, seperti gula, minyak, ikan, dan sayur mayur.
Neraca duduk memiliki dua sisi. Benda yang akan
diketahui massa nya diletakkan pada satu sisi dan anak timbangan yang telah
diketahui massanya diletakkan pada sisi yang lain hingga terjadi keseimbangan.
Misalnya, massa benda yang akan ditimbang diletakkan pada sisi kiri dan sisi
kanannya terdapat anak timbangan 0,5 kg dan 1 ons. Jika terjadi keseimbangan
maka massa benda itu adalah 0,5 kg + 1 ons = 0,5 kg + 0,1 kg = 0,6 kg
2.
Neraca
Elektronik
Neraca elektronik sangat praktis digunakan karena massa
benda yang diukur secara otomatis langsung terbaca pada layar. Pengoperasian
neraca ini menggunakan tenaga listrik.
3.
Neraca
Lengan
Neraca lengan ada dua macam, yaitu neraca dua lengan dan
neraca tiga lengan. Cara kerja neraca dua lengan sama dengan neraca duduk.
Sementara itu, pada neraca tiga lengan, sebelum melakukan penimbangan jarum
penunjuk harus diletakkan pada posisi nol disebelah kiri. Setelah benda
diletakkan, ketiga jarum penunjuk digerakkan sampai pada posisi setimbang.
Neraca tiga lengan mempunyai 3 lengan skala, yaitu lengan pertama dengan garis
tebal yang terdekat bernilai 100 gr, lengan kedua dengan garis tebal yg
terdekat bernilai 10 gr dan lengan ketiga dgn garis tebal yang terdekat
bernilai 1 gr.
C.
Standar
dan Alat Ukur Waktu
Satuan standar untuk waktu
adalah sekon atau detik. Satu sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang
diperlukan oleh atom cesium – 133 untuk melakukan getaran sebanyak
9.192.631.770 kali.
Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur besaran waktu, antara lain :
1.
Arloji
Pada umumnya arloji memiliki tiga jarum penunjuk, yaitu
jarum jam, jarum menit, dan jarum sekon. Jarum jam bergerak satu skala setiap
satu jam, jarum menit bergerak satu skala setiap menit, sedangkan jarum sekon
bergerak satu skala setiap sekon. Satu jam sama dengan 60 menit dan dan 1 menit
sama dengan 60 sekon.
2.
Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur selang waktu suatu
peristiwa berlangsung. Alat ini biasanya digunakan di laboratorium dan ketika
berolahraga. Pengukuran selang waktu dengan stopwatch dilakukan dengan
menghidupkannya pada saat memulai pengukuran dan menghentikan pada saat
mengakhiri pengukuran.
3.
Standar
dan Alat Ukur Suhu
Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu benda.
Satuan standar untuk suhu adalah Kelvin. Satuan lain yang sering digunakan di
Indonesia adalah derajat celcius, sedangkan di Amerika dan Inggris pada umumnya
menggunakan derajat Fahrenheit. Alat untuk mengukur suhu adalah Termometer.
Termoeter adalah alat yang digunakn untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan
dinyatakan dengan angka.
Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kca
berongga yang berisi zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas cairan
adalah ruang hampa udara. Termometer di buat berdasarkan prinsip bahwa volume
zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Naik dan turunnya
zat cair tersebut digunakn debagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda.
Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan
pengisi thermometer ada dua macam, yaitu air dan alkohol. Nah, ternyata zat
cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
a.
Thermometer
air raksa
Keuntungan:
-
Air raksa
tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
-
Air rakasa
mudah dilihat karena mengilat.
-
Air raksa
cepat mengambil panas dari suu benda yang sedang diukur.
Kerugian:
-
Air raksa
harganya mahal.
-
Air raksa
tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
-
Air raksa
termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabung pecah.
b.
Thermometer
alkohol
Keuntungan:
-
Alkohol
harganya murah
-
Alkohol
lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alcohol mengalami
perubahan volume yang besar
-
Alcohol
dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alcohol -103°C.
Kerugian:
-
Membasahi
dinding kaca.
-
Titik
didihnya rendah(78°C)
-
Alcohol
tidak berwarna, sehingga perlu member pewarna dahulu agar dapat dilihat.
Jenis-jenis
thermometer, antara lain:
1.
Thermometer
zat cair dalam gelas.
Thermometer ini biasanya digunakan untuk mengukur
temperature pada daerah batas pengukuran yang dipengaruhi oleh zat termometrik
yang berupa cairan dalam pipa kapiler. Prinsip yang dipakai adalah zat cair
memuai apabila di panaskan.
2.
Termokopel
Termokopel terdiri dari
dua jenis logam yng dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup. Besarnya aliran istrik pada kawat berubah
sesuai dengan perubahan suhu. Keuntungan alat ini terletak pada keseimbangan
suhu engn system yang akan diukur.
3.
Thermometer
hambatan listrik.
Dasar kerja thermometer
ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam
tersebut naik.
4.
Thermometer
gas volume tetap.
Thermometer ini terdiri
dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan tabung manometer. Prinsip
kerjanya adalah perubahn tekanan suatu gas akibat perubahan suhu volumenya
tetap.
2.
Besaran
Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan
dari satuan – satuan besaran pokok.
Beberapa contoh besaran turunan :
No
|
Besaran
|
Satuan
|
Lambang Satuan
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Luas
Volume
Kecepatan
Gaya
Massa jenis
Daya
usaha
|
Meter persegi
Meter kubik
Meter per sekon
Newton
Kilogram per meter
kubik
Watt
joule
|
M2
M3
m/s
N
Kg/m3
W
J
|
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan,
perhatikan besaran turunan luas yang satuannya diturunkan dari satuan pokok
panjang berikut :
Luas =
Panjang x Lebar
=
besaran panjang x besaran panjang
=
m x m
=
m2
Alat Ukur Besaran Turunan
Pada pembahasan alat ukur sebelumnya, seluruhnya
termasuk alat ukur besaran pokok.
Dalam pengukuran volume, terkadang kita menemukan benda
– benda yang bentuknya tidak beraturan, misalnya batu. Untuk menentukan volume
nya dapat diukur secara langsung dengan menggunakan gelas ukur.
Contoh :
Diketahui : V1 ( volume awal ) = 30 mL
V2
( volume akhir ) = 40 mL
Maka
volume batu = V2 – V1
=
40 mL – 30 mL = 10 mL
Judul: Besaran, Pengukuran, dan Satuan.
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments:
Post a Comment
Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA