EVOLUSI
Paper ini diajukan
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Biologi Umum
Disusun Oleh:
Kelas Biologi IA
Dosen Pembimbing:
Suci Lestari, S.Pd
Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. HAMKA
Jl. Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Telp. (021) 73944511, 7222886, 7208177, Fax. (021) 7261226
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
A. PENDAHULUAN....................................................................................... 3
B. PENGERTIAN DAN SEJARAH
EVOLUSI............................................. 3
C. TEORI ASAL USUL
KEHIDUPAN.......................................................... 4
D.
TEORI EVOLUSI....................................................................................... 12
E.
PETUNJUK ADANYA EVOLUSI............................................................ 16
F.
GENETIKA POPULASI............................................................................ 18
G.
FILOGENI.................................................................................................. 22
H.
KLASIFIKASI DAN SPESIES ................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 28
EVOLUSI
A.
PENDAHULUAN
Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut,
terjadilah pula perubahan pada makhluk hidup. Perubahan – perubahan yang
terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman dipelajari dalam suatu teori
yang disebut teori evolusi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat
ini. Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum ada
satu pun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah
perkembangan makhluk hidup.
B.
PENGERTIAN DAN SEJARAH EVOLUSI
1.
Pengertian Evolusi
Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang menjelaskan perekembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka
waktu yang lama dari bentuk yang sederhana menjadi
bentuk yang kompleks.
Evolusi (dalam kajian
biologi)
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan
oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat
yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu
populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun
transfer gen antar populasi dan antar spesies.
Jadi dapat dikatakan evolusi adalah perubahan pada
makhluk hidup yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu yang
sangat lama. Para ahli berpendapat bahwa evolusi menyebabkan terjadinya
keanekaragaman makhluk hidup.
2. Macam – Macam Evolusi
a. Evolusi
progresif
Evolusi menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
b. Evolusi
regresif (retrogreslf)
Evolusi menuju pada kemungkinan
menjadi punah.
3. Tanda – Tanda Evolusi
a. Adanya faktor
keturunan yang diwariskan turun-temurun
b. Adanya variasi
sifat keturunan
c. Adanya hubungan
kekekalan sifat dengan keadaan alam
4. Ciri – Ciri Evolusi
a. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi
BUKAN perubahan individu.
b. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen
tertentu, sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah.
c. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai
bahan mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi.
d. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh
lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang
selektif.
C.
TEORI ASAL – USUL KEHIDUPAN
1.
Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea yang menerangkan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Penyusunan teori ini berasal dari
fakta-fakta yang masih sangat sederhana seperti katak berasal dari lumpur dan
belatung dari daging busuk.
Teori abiogenesis ini dipelopori oleh Aristoteles
(384-322 SM). Aristoteles melakukan percobaan pada tanah yang direndam air akan
muncul cacing. Teori ini dikuatkan oleh ilmuwan Belanda bernama Antony van
Leeuvenhoek pada tahun 1677. Leeuvenhoek memperhatikan adanya makhluk renik
pada air rendaman jerami. Ia lalu menyimpulkan bahwa mikroorganisme berasal
dari udara atau makanan basi. Kemudian John Needham pada tahun 1700 melakukan penelitian dengan cara
memanaskan air kaldu (bebas dari mikroorganisme), kemudian mendinginkannya. Setelah beberapa lamaa, di dalam air kaldu
muncul lagi mikroorganisme yang baru. Menurut Needham,
mikroorganisme berasal dari air kaldu (benda mati).
(Aristoteles) (Leuvenhoek) (John
Needham)
►Tokoh-tokoh pendukung teori abiogenesis
2.
Teori Biogenesis
Teori abiogenesis disanggah oleh teori biogenesis
sejak abad ke-19. Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
maklhuk hidup. Teori biogenesis dikemukakan oleh Fransisco Redi, Louis Pasteur,
dan Lazzaro Spalanzani.
(Fransisco Redi) (Lazzaro
Spalanzani) (Louis Pasteur)
►Tokoh-tokoh pendukung teori biogenesis
a. Fransisco Redi (1626-1692)
►Contoh percobaan Fransisco Redi
Tujuan : membuktikan bahwa belatung yang
ada di daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut.
Prosedur : digunakan tiga toples A, B dan C.
Toples A steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup kain rapat.
Toples B steril dari kuman, diisi sepotong daging dan di biarkan terbuka.
Toples C steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa.
Ketiga toples dibiarkan selama beberapa hari.
Hasil : pada toples tidak ada
belatung sama sekali. Pada toples B terdapat banyak belatung di daging. Pada toples
C terdapat belatung di atas kain kassa dan belatung.
Kesimpulan: bahwa belatung berasal dari lalat yang hinggap di daging untuk bertelur.
b. Lazzaro Spalanzani
(1729-1799)
►Contoh percobaan Lazzaro Spalanzani
Tujuan : membuktikan bahwa mikroorganisme
tidak tumbuh dari air sediaan yang steril.
Prosedur : digunakan dua buah labu. Labu
pertama diisi air sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Setelah
dingin, labu tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Labu dua berisi
sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Selanjutnya ditutup rapat-rapat
dan didinginkan serta dibiarkan selama beberapa hari.
Hasil : pada labu yang dibiarkan
terbuka air sediaan berubah keruh. Pada labu yang ditutup rapat air sediaan
tetap tampak jernih.
Kesimpuan: air sediaan keruh menunjukan bahwa terdapat kuman yang masuk kedalam air
sediaan tersebut. Kuman tersubut terbawa oleh udara.
c. Louis Pasteur (1822-1895)
►Contoh percobaan Louis Pasteur
Tujuan : untuk membuktikan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang ditempatkan di labu
leher angsa.
Prosedur : digunakan dua buah labu leher
angsa. Labu pertama berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gula dan ragi
yang dipanaskan. Selanjutnya, labu dibiarkan selama beberapa hari dengan posisi
tegak. Lalu labu kedua berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gua dan
ragi yang dipanaskan. Selanjutnya labu dimiringkan sampai air sediaan keluar
sedikit dari ujung pipa. Lalu labu tersebut diletakkan kembali dalam dalam
posisi tegak selama beberapa hari.
Hasil : pada labu yang diletakkan
dengan posisi tegak, air sediaan tampak jernih. Pada labu yang tadinya
diletakkan dengan posisi miring, air sediaan tampak keruh.
Kesimpulan: air sediaan keruh menunjukkan bahwa kuman dari udara dapat masuk ke air
sediaan tersebut saat posisi labu di miringkan.
Bukti
eksperimental dari ketiga ilmuwan tersebut melahirkan sebuah teori baru yang
disebut teori biogenesis. Teori biogenesis berisi tiga pernyataan seperti
berikut.
1) Omne vivum ex ovo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari
telur.
2) Omne ovum ex vivo yang berarti setiap telur berasal dari makhluk
hidup.
3) Omne vivum ex vivo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup.
3.
Teori Cosmozoic (Kosmozoan)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi
berasal dari spora kehidupan yang berasal dari luar angkasa. Spora kehidupan
tidak dapat bertahan di planet ruang angkasa yang sangat dingin, kering, dan
adanya radiasi yang mematikan. Akhirnya spora kehidupan itu pindah ke bumi.
Teori ini disanggah oleh para ilmuwan.
4.
Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini diperoleh tidak berdasarkan eksperimen.
Teori ini beranggapan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa
adanya. Dalam teori ini tidak disinggung mengenai asal-usul materi kehidupan.
5.
Teori Evolusi Kimia
Proses terbentuknya kehidupan di permukaan bumi
dijelaskan dengan teori evolusi kimia. Teori evolusi kimia menerangkan bahwa
bahan-bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik yang mengalami perubahan
secara perlahan-lahan. Teori ini didukung oleh beberapa ilmuwan seperti
Alexander Oparin, Haldane, Staney Miller, dan Harold Urey. Teori evollusi kimia
atau biokimia menyebutkan bahwa pada awal terbentuknya kehidupan di atmosfer,
terdapat CH4, NH3, H2O. Adanya penyinaran
ultraviolet dari matahari, panas dari gunung berapi, muatan listrik yang
kesemuanya merupakan sumber energi, membantu pembentukan senyawa-senyawa
organik dari senyawa anorganik.
►Contoh percobaan teori evolusi kimia
Atmosfer pada masa awal terbentuknya bumi tidak
mengandung O2. Di atmosfer
hanya terdapat molekul-molekul organik yang baru disintesis dan terhindar dari
oksidasi menjadi senyawa organik. Pada lautan dan bumi, terakumulasi zat-zat
organik yang bergabung menjadi senyawa yang komplek. Pada zat organik terjadi
proses pemusnahan, penyerapan, dan substitusi molekul tertentu kemudian
terbentuk membran dan akhirnya terbentuk makhluk hidup yang paling awal.
(Oparin) (Haldane) (Miller) (Urey)
►Tokoh-tokoh pencipta teori evolusi kimia
6.
Teori Evolusi Biologi
Evolusi biologi dimulai saat pembentukan sel.
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil
evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang akhirnya berkembang menjadi struktur
kehidupan (sel).
7.
Asal – Usul Sel Prokariotik
Protobion dianggap sebagai bahan dasar pembentuk
sel purba (protosel). Protosel merupakan cikal bakal semua jenis sel yang ada
sekarang. Protosel berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba. Sel
prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur yang paling sederhana.
Berdasarkan ciri-ciri diatas menunjukkan bahwa sel prokariotik merupakan
struktur sel yang paling sederhana. Oleh karena itu, diduga mahkluk hidup yang
pertama kali muncul yaitu prokariotik.
Organisme prokariotik muncul tidak secara spontan.
Diduga, kondisi atmosfer purba memungkinkan munculnya organisme prokariot. Pada
zaman purba, kondisi atmosfernya berbeda misalnya oksigen sangat minim, banyak
petir, aktifitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta radiasi UV
sangat tinggi dibandingkan kondisi atmosfer sekarang.
►Contoh sel prokariot dan sel eukariot
8.
Asal – Usul Sel Eukariotik
Sel eukariotik muncul setelah sel prokariotik.
Dahulu, diyakini sel eukariotik berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui
suatu proses perlahan-lahan. Organel pada sel prokariotik berkembang menjadi
lebih komplek. Sel prokariotik akan menempati sel inang sehingga terbentuk sel
eukariotik (teori endosimbiotik). Jadi, teori endosimbiotik menyatakan bahwa
sel tunggal yang komplek berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih
sederhana dan hidup simbiotik dengan sel inangnya.
D.
TEORI EVOLUSI
Beberapa tokoh yang mendasari
munculnya teori evolusi sebagai berikut.
1.
Goerge Cuvier (1769-1832)
Goerge Cuvier mengungkapkan teori katastropisme. Cuvier menjelaskan bahwa setiap periode
sejarah bumi selalu di akhiri dengan bencana alam yang memusnahkan makhluk
hidup. Setelah itu diciptakan kembali makhluk hidup yang baru. Teori ini muncul
berdasarkan temuan fosil hewan dan tumbuhan yang khas disetiap sedimen batuan.
►George Cuvier
2.
Charles Lyell (1797-1875)
Charles Lyell mengemukakan teori uniformitarianisme. Menurut Lyell, proses-proses geologi
mengikuti pola yang seragam. Perubahan geologis bersifat gradual, konsisten dan
terus-menerus. Kecepatan dan pengaruh perubahan geologis selalu seimbang dalam
kurun waktu tertentu. Organisme yang ada dianggap sebagai turunan hasil
modifikasi organisme yang hidup pada masa geologi sebelumnya. Teorinya ia
ungkapkan dalam buku yang berjudul Principles
of Geology.
►Charles Lyeell
3.
J.B. de Lamarck (1744-1829)
►J.B.
de Lamarck
►Contoh
teori Lamarck
J.B. de Lamarck menyatakan bahwa makhluk hidup
akan menyesuaikan diri baik secara fisiologis maupun morfologis. Organ tubuh
makhluk hidup yang sering digunakan akan berkembang. Sementara itu, oragan
tubuh makhluk hidup yang tidak digunakan akan mereduksi atau bahkan menghilang.
Peristiwa ini diberi istilah use and disuse. Sifat yang diperoleh dalam proses
use and disuse akan diturunkan kepada keturunannya. Contohnya, pada awalnya
zarafah berleher pendek, zarafah selalu berusaha mencapai daun yang tinggi
sehingga lehernya memanjang. Akibatnya, keturunan zarafah akan berleher lebih
panjang.
4.
Thomas Robert Malthus (1766-1835)
Malthus menyatakan bahwa pertambahan populasi
manusia lebih cepat daripada pertambahan jumlah makanan. Pertambahan populasi
manusia mengikuti deret ukur dan pertambanhan jumlah makanan mengikutu deret
hitung. Pernyataan itu tercantum dalam bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population pada
tahun 1898. ►Robert Malthus
5.
Alfred Russel Wallace (1854-1862)
Wallace melakukan pendataan flora dan fauna yang
ada di Indonesia yaitu di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Berdasarkan
data tersebut, wallace menciptakan sebuah garis imajiner yang disebut garis
wallace. Garis tersebut sebagai batas penyebaran jenis fauna yang dominan.
Wallace menemukan spesies endemik yaitu spesies yang hanya ditemukan pada
daerah tertentu saja.
►Wallace ►Garis
Wallace
6.
Charles Robert Darwin (1809-1882)
Dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Spesies by Means of Natural. Darwin menjelaskan
tentang asal mula spesies. Teori evolusi Darwin tidak mengakui adanya
penciptaan makhluk hidup secara mendadak dan berwujud sama selama hidup di
bumi. Beberapa hal pokok dalam teori evolusi Darwin sebagai berikut.
1) Variasi pada organisme
merupakan variasi karakteristik yang muncul dalam penampakan fenotip organisme.
2) Terjadi seleksi alam dalam
kehidupan organisme. Individu yang mempunyai variasi yang sesuai dengan
lingkungan dapat tetap bertahan hidup dan berkembang biak. Namun, individu yang
mempunyai variasi yang tidak sesuai dengan lingkungan akan tersingkir.
Contohnya, nenek
moyang zarafah ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Zarafah
yang berleher pendek mati karena tidak memperoleh makanan. Zarafah berleher
panjang bertahan hidup. Zarafah berleher panjang tetap dapat melangsungkan
kehidupannya.
►Charles
Darwin
►Contoh teori Darwin
7.
August Weissmann (1834-1914)
Weismann mendukung teori evolusi Darwin. Menurut
Weismann, evolusi terjadi karena adanya seleksi alam terhadap faktor genetika
suatu organisme. Variasi yang diwariskan induk kepada keturunannya diatur oleh
faktor genetik, bukan faktor lingkungan. Weismann melakukan percobaan untuk
membuktikan teorinya. Dalam percobaannya, Weismann memotong ekor tikus hingga
tikus generasi kedua puluh. Hasilnya, semua tikus keturunannya
tetap berekor panjang seperti
genersi-generasi sebelumnya. Keadaan ini tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 21 generasi.
►August Weissmann
E.
PETUNJUK ADANYA EVOLUSI
Menurut teori
evolusi, makhluk hidup mengalami evolusi. Makhluk hidup yang ada sekarang
merupakan hasil evolusi makhluk hidup pada masa lampau. Proses evolusi
memerlukan waktu jutaan tahun. Beberapa petunjuk yang memperkuat adanya evolusi
makhluk hidup sebagai berikut.
1.
Adanya Variasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup di dunia beraneka ragam. Dua makhluk
hidup yang berkerabat dekat mempunyai banyak persamaan. Demikian sebaliknya,
kekerabatan dua makhluk hidup jauh jika persamaannya sedikit. Hubungan kekerabatan
tersebutdinyatakan dengan hubungan filogenetis. Filogenetis adalah sejarah
asal-usul suatu spesies atau kelompok organisme yang berkerabat.
2.
Adanya Fosil
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang pernah
hidup pada masa lampau. Berdasarkan penemuan fosil dapat diketahui adanya
makhluk hidup pada masa lampau. Namun, jenis makhluk hidup pada masa lampau
berbeda dengan makhluk hidup yang hidup pada masa kini. Penemuan fosil berguna
untuk membantu merekontruksi kehidupan masa lalu. Namun, fosil mempunyai
kelemahan sebagai bukti evolusi. Penemuan fosil-fosil tidak pernah utuh dan tidak
selalumenggambarkan filogeni yang utuh.
3.
Homologi dan Analogi Alat-alat Tubuh
Makhluk Hidup
Homologi adalah organ-organ makhluk hidup yang
bentuk dasarnya sama tetapi fungsi berbeda. Contoh, tungkai pada manusia
digunakan untuk memegang dan pada kelelawar untuk terbang. Analogi adalah
organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk dasar berbeda tetapi fungsinya
sama. Contoh, sayap burung dan kelelawar digunakan sama-sama untuk terbang.
►Contoh Homologi ►Contoh
Analogi
4.
Embriologi Perbandingan
Hewan multiseluler berkembang biak secara seksual
dan selalu mengalami tahap-tahap tertentu. Ontogeni adalah tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Filogeni adalah sejarah perkembangan
organisme dari filum paling sederhana hingga yang paling sempurna.
►Perkembangan Embrio Vertebrata
5.
Petunjuk Alat Tubuh yang Tersisa
Seorang ahli anatomi dari Jerman bernama R.
Weidersheim menyatakan ada 100 buah alat tubuh yang tersisa pada manusia,
diantaranya sebagai berikut.
a) Umbai cacing
b) Otot penggerak telinga
c) Tulang ekor
d) Gigi taring yang runcing
e) Rambut ppada dada
f) Buah dada pada laki-laki
F.
GENETIKA POPULASI
Genetika Populasi adalah cabang genetika yang
membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi. Dari objek bahasannya,
genetika populasi dapat dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus
pada pewarisan genetik.
Ilmu ini membicarakan implikasi hukum
pewarisan Mendel apabila diterapkan pada sekumpulan individu sejenis di
suatu tempat. Berbeda dengan genetika Mendel, yang mengkaji pewarisan sifat
untuk perkawinan antara dua individu (atau dua kelompok individu yang memiliki genotipe yang sama),
genetika populasi berusaha menjelaskan implikasi yang terjadi terhadap bahan
genetik akibat saling kawin yang terjadi di dalam satu atau lebih populasi.
Genetika Populasi didasarkan pada Hukum
Hardy-Weinberg, yang diperkenalkan pertama kali oleh Wilhelm Weinberg
(1908) dan, hampir bersamaan tetapi secara independen.
Mengetahui cara menghitung frekuensi
gen, sifat morfologi, dan sifat tingkah laku dengan menggunakan metode
Hardy-Weinberg. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan
frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap generasi.
1)
genetika
populasi berusaha menjelaskan implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik
akibat saling kawin yang terjadi di dalam satu atau lebih populasi.
2)
untuk
mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin
dilakukan percobaan persilangan. Pola pewarisan sifat pada organisme-organisme
semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung pada
populasi yang ada.
3)
Sebagai
contoh, di dalam populasi tertentu terdapat tiga macam genotipe, yaitu AA, Aa,
dan aa. Maka, proporsi atau persentase 3 genotipe tersebut akan menggambarkan
susunan genetik populasi tempat mereka berada.
4)
Adapun
nilai proporsi atau persentase genotipe tersebut dikenal dengan istilah
frekuensi genotipe. Jadi, dapat didefinisikan bahwa frekuensi genotipe adalah
proporsi atau % individu di dalam suatu populasi yang tergolong ke dalam
genotipe tertentu.
5)
ahli
Matematika Inggris G.H. Hardy dan seorang ahli Fisika Jerman W. Weinberg secara
terpisah mengembangkan model matematika yang dapat menerangkan proses pewarisan
tanpa mengubah struktur genetika di dalam populasi.
6)
menyatakan
bahwa jumlah frekuensi alel di dalam populasi akan tetap seperti frekuensi awal
7)
Contoh
paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralel ganda: alel
yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a.
8)
Kedua
frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan;
9)
freq(A) = p;
freq(a) = q; p + q = 1
10)
Apabila
populasi berada dalam kesetimbangan, maka freq(AA) = p2
untuk homozigot AA dalam populasi, freq(aa) = q2 untuk
homozigot aa, dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
11)
Jadi, freq
genotip diharapkan pada generasi berikutnya:
p2AA +
2pqAa + q2aa = 1
1.
Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg
a.
Setiap gen
mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
b.
Perkawinan
terjadi secara acak
c.
Tidak
terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
d.
Tidak
terjadi migrasi
e.
Jumlah
individu dari suatu populasi selalu besar
f.
Tidak ada seleksi
2.
Penerapan hukum Hardy-Weinberg
a.
Menghitung
frekuensi gen dan genotip:
1)
Harus
diketahui sifat gen pembawa sifat: dominan, kodominan, letal
2)
Harus
diketahui jumlah gen yang terlibat dalam pengekspresian sifat: gen tunggal,
alel ganda
3)
Harus
diketahui pola pewarisan gen tsb: autosomal, kromosom seks
b.
Menghitung
frekuensi gen kodomain
1)
Relatif
mudah, karena fenotipe sekaligus menujukkan genotipe
2)
Tidak
perlu mencari frekuensi genotipe heterozigot (heterozigot mempunyai fenotipe
tersendiri)
3)
Menghitung
frekuensi gen jika ada dominansi
4)
Harus
diketahui terlebih dulu gen mana yg dominan dan gen mana yang resesif
5)
Terdapat
genotipe heterozigot atau carrier
c.
Menghitung
frekuensi alel ganda
Untuk gen dengan 3 alel maka:
1)
Frekuensi
genotipe homozigot= kuadrat dari frekuensi alel pembawa
2)
Frekuensi
genotipe heterozigot= 2x2 alel yg terlibat untuk suatu fenotipe
►Contoh Genetika Populasi
3.
Menghitung
frekuensi Gen X-Linked
Terdapat
perbedaan jumlah kromosom X antara pria dan wanita: wanita = 2 kromosom X;
pria = 1 kromosom X sehingga terdapat perbedaan formula persamaan untuk
hukum HW. Wanita: p2 + 2pq + q2 = 1. Pria : p + q = 1. Dalam perhitungan frekuensi
gen harus dibedakan antara populasi wanita dan populasi pria
Misalkan
8% dari laki-laki di suatu daerah menderita buta warna merah-hijau. Berapakah frekuensi perempuan yang menderita buta warna di daerah tersebut ? Frekuensi
perempuan yang diduga normal di daerah tersebut ?
Jawab :
Menurut
Hukum Hardy – Weinberg :
Frekuensi
gen c = q = 0,08
Frekuensi
gen C = p = 1 – 0,08 = 0,92
Frekuensi
wanita buta warna = cc = q2 = ( 0,08 )2 = 0,0064
Frekuensi
wanita normal = CC dan Cc = p2 + 2pq
= (
0,92 )2 + 2 ( 0,92 ) ( 0,08 ) = 0,9936
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi gen:
a.
Mekanisme
pemisah: setiap mekanisme yang dapat menghalangi penukaran gen dalam populasi
pada suatu daerah. Letak geografis dan topografi: jarak yang berjauhan, adanya samudera
yang luas, pegunungan, dll. Mekanisme lain misalnya: masuknya gen dari populasi lain.
b.
Seleksi:
keadaan tertentu yang menyebabkan penukaran gen tidak berlangsung secara normal
dalam hubungannya antara lingkungan dengan kemampuan reproduksi. Ex: individu
dengan genotipe aa tidak dapat memperbanyak diri di dalam lingkungan tertentu.
c.
Random
Genetic Drift
d.
Genetic
drift merupakan perubahan frekuensi gen dalam populasi. Random Genetic Drift
merupakan luas fluktuasi frekuensi gen yang disebabkan oleh tingkah dari
kemungkinan perkawinan. Ex: perbandingan genotipe dari keturunan yang tidak selalu sesuai
dengan teori
G.
FILOGENI
1.
Pengertian
Dalam biologi, filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai hubungan di antara
kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang
dianggap mendasarinya. Istilah "filogeni" dipinjam dari bahasa
Belanda, fylogenie, yang berasal dari gabungan kata bahasa Yunani Kuna yang berarti "asal-usul
suku, ras".
Hubungan tersebut
ditentukan berdasarkan morfologi hingga DNA. Filogeni sangat diperlukan dalam
mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi. Evolusi sendiri dapat
diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari suatuorganisme menuju
kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi sendiri merupakan
proses adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungannya.
Filogeni
tidak sepenuhnya sama dengan kladistika (sistematika filogenetik), namun banyak
menggunakan metode-metode
dan konsep yang dipakai di dalamnya. Kladistika banyak dipakai untuk merumuskan
keterkaitan filogenik dalam bentuk diagram pohon, namun di dalam filogeni
dipelajari pula anatomi
perbandingan dari berbagai organisme.
2.
Metode Penyusunan Filogeni
a.
Fenetik, Metode
penyusunan filogeni dengan pendekatan analisa numerik. Pendekatan
tersebut meliputi penghitungan Indeks ketidaksamaan, Indeks
keanekaragaman, Anaisa pola dan berbagai indeks yang lain. Dalam
pendekatan fenetik semua subyek dan faktor yang dianalisispunya kedudukan yang
sama.
b.
Kladistik, Metode ini
muncul atas dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil
jalan yang paling singkat. Dalam kladistik setiap ciri fisik mempunyai
tingkatan yang berbeda.
3.
Metode Identifikasi
a.
Morfologi. Pendekatan
morfologi berupa deskriptif kualitatif. Meliputi bentuk tubuh, struktur yang
biasanya berkembang, dan sebagainya.
b.
Biometri. Pendekatan
secara kuantitatif, yaitu berdasarkan ukuran tubuh dari suatu organisme.
Filogeni di masa
sekarang banyak menggunakan dukungan genetika dan biologi molekuler.
Sistematika (klasifikasi) biologi juga banyak menggunakan masukan dari cabang
ilmu ini.
►Contoh Grafik Filogeni
H.
KLASIFIKASI
1. Pengertian
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan
persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran.
2. Manfaat Klasifikasi
a.
memudahkan
mempelajari makhluk hidup yang beranekaragam
b.
melihat
hubungan.kekerabatan antar makhluk hidup
3. Tahapan Dalam Klasifikasi
a.
pencandraan
ciri ciri makhluk hidup
b.
pengelompokan
berdasarkan ciri ciri
c.
pemberian
nama takson
4. Sistem Klasifikasi
►Contoh Sistem Klasifikasi
KLASIFIKASI SISTEM DUA KINGDOM
1)
kingdom
plantae
2)
kingdom
animalia
KLASIFIKASI SISTEM TIGA KINGDOM
1)
kingdom
protista (tubuh satu sel atau banyak sel belum terdeferensiasi)
2)
kingdom
plantae (eukariotik,autotrof,multisel)
3)
kingdom
animalia (heterotrof,eukariotik)
SISTEM EMPAT KINGDOM
1)
kingdom
monera (prokariotik)
2)
kingdom
protista
3)
kingdom
plantae
4)
kingdom
animalia
SISTEM LIMA KINGDOM
1)
kingdom
monera (prokariotik, tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom)
2)
kingdom
protista
3)
kingdom
fungi (semua jamur, kecuali jamur lendir dan jamur air)
4)
kingdom
plantae
5)
kingdom
animalia
►Contoh Sistem
Klasifikasi 5 Kingdom
5. Urutan Tingkatan Takson
a. Species (Spesies)
Merupakan tingkatan
takson yang paling rendah. Kadang kala ada kebingungan antara nama spesies dan
spesies.
b. Genus (Marga)
Berada satu tingkat
diatas spesies, genus terdiri atas beberapa spesies yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang sama. Contoh, kucing dan harimau masuk dalam satu genus (Felis) karena kesamaannya dalam hal
bentuk muka.
►Bagan Urutan Takson
c. Familia (Suku)
Diatas Genus ada Familia,
suku biasanya digolongkan berdasarkan bentuk tubuh. Contoh Familia, Gramineae,
Palmae, Moraceae, Canidae, Zingiberacae. Umumnya nama dalam Familia diakhiri
dengan "~ae"
d. Ordo (Bangsa)
Ordo merupakan
kumpulan dari Familia. Contoh Ordo, Carnivora, Poales, Primata. Umumnya nama
Ordo diakhiri dengan "~es" untuk tumbuhan, sedangakan untuk hewan
kebanyakan tidak beraturan.
e. Classis/Class
(Kelas)
Lebih tinggi
daripada Ordo, contoh nama Class, Monocotyledoneae (Liliopsida), Dicotyledoneae
(Magnoliopsida), Mammalia, Amphibia, Reptile, dan Aves. Umumnya nama kelas
untuk tumbuhan diakhiri dengan "~eae" sama dengan Familia, tapi ngga
usah kawatir. Jumlah Class lebih sedikit dari pada jumlah Familia
f.
Phyllum/Divisio (Filum/Divisi)
Pada tingkat takson ini ada sedikit pengecualian. Untuk organisme yang mirip sekali dengan hewan, maka menggunakan Phyllum. Sedangkan untuk organisme yang sangat mirip dengan tumbuhan menggunakan Divisio.
Pada tingkat takson ini ada sedikit pengecualian. Untuk organisme yang mirip sekali dengan hewan, maka menggunakan Phyllum. Sedangkan untuk organisme yang sangat mirip dengan tumbuhan menggunakan Divisio.
g. Kingdom/Regnum
(Kerajaan/Dunia)
Tingkatan ini merupakan
yang paling puncak. Jumlah kingdom tergantung pada ilmuwan yang menggunakannya.
Ada yang 2, 3, 4, 5 dan 6. Untuk Samudra's Blog akan menggunakan yang 6 kingdom
(Animalia, Plantae, Monera, Protista, Fungi dan Virus).
6.
Contoh Klasifikasi Spesies
DAFTAR PUSTAKA
Kamara, Oman. 2007. Cerdas Belajar
Biologi. Bandung: Grafindo
Pratiwi, D.A dkk. 2007. Biologi untuk
SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga
Widarsih, Gut. 2010. Biologi untuk
SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara
Judul: Makalah Evolusi
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
2 comments:
pelet nn kq gak bisa di copy
mintak dunk dokumenny
knp gambarnya ga ada yg muncul ya?
Post a Comment
Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA