Semut dan Kadal
Matahari
baru saja menunjukan dirinya setelah hujan deras mengguyur bumi. Dengan gagah
ia berdiri tegak depan khalayak makhluk Allah yang ada di bumi. Sinarnya
menyebar keseluruh penjuru membawa rahmat dari tuhannya, rahmat yang telah
menghidupi para makhluk bumi sejak awal diciptakannya. Tanpa kenal lelah setiap
hari ia melakukannya demi menghidupi para makhluk walaupun ia harus tersiksa
karena membakar dirinya setiap saat. Namun cintanya pada tuhannya membuat ia
rela menderita demi orang lain hanya untuk melaksanakan titah tuhannya.
Matahari itu pula yang telah
membangunkan seekor semut dari tidurnya. Setelah menghilangkan rasa malasnya ia
berangkat mencari rezeki yang telah disebarkan di bumi ini oleh tuhannya.
Sialnya air hujan yang baru turun telah membawa banyak makanan semut ke dalam
sungai. Sekuat tenaga semut itu
mencari makanan tetapi tetap saja hasilnya nihil. Namun semut itu tak
kenal lelah, ia terus mencari karena ia yakin bahwa Allah sedang melihatnya.
Dan Allah takkan pernah mendzalimi makhluknya. Rezeki setiap makhluk telah
tertulis di lauhil mahfudz. Hanya tinggal bagaimana para makhluk
berusaha tuk mendapatkannya.
Usahanya tak sia –sia, sepotong kue
manis ditemukannya dari balik dedaunan. Kue ini pasti telah dibuang oleh
seorang manusia yang tak mensyukuri nikmat Allah pikirnya. Sudah diberi rezeki
kok malah di mubaziri kan begini.
Tanpa berfikir panjang semut itu segera mengangkat
sepotong kue itu ke sarangnya. Baginya sepotong kue itu baru akan habis esok
hari jika dimakan keluarganya. Namun tiba – tiba, bagai kilat seekor
kadal merampok kue milik semut. Kadal itu kemudian berlari dengan sangat kencang
hingga tak terlihat lagi oleh semut.
Semut
itu lekas mengejarnya dengan cepat dan berharap akan ada yang
menolongnya karena tak mungkin kecepatannya dapat melebihi kecepatan kadal
tersebut. Harapan itu pun terwujud, seekor capung mendekatinya dan berkata; “
ayo kawan naik kepunggungku, kecepatan terbangku akan menandingi kekilatan
kadal tersebut, lari lambatmu itu takkan bisa mengejarnya”.
“baiklah terima kasih”. Jawab semut.
Tanpa
basa – basi capung segera melesat terbang jauh mengejar kadal
tersebut. Tanpa menunggu lama, dalam waktu singkat capung itu
telah berhasil mengejar kadal tersebut. Namun kadal itu ditemukan dalam
keadaan yang sangat mengenaskan. Badanya tipis karena isi tubuhnya terurai keluar
semua. Kepalanya masih utuh dengan sepotong kue masih terselip di mulutnya.
Mungkin seekor kadal yang sedang tergesa – gesa kabur dari semut lengah
hingga tak menyadari ada seorang manusia yang sedang mengebut dengan
sepedanya. Setelah mengambil harta miliknya semut itu berterima kasih kepada
capung dan segera pergi meninggalkan mayat kadal yang telah dikerumuni
sekelompok belatung pemakan bangkai.
Dari
kisah ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita hidup untuk memberikan
manfaat kepada orang lain. Bukan malah merugikan orang lain. Kita terlahir ke
dunia ini dalam keadaan menangis dan orang – orang di sekeliling kita tertawa
bahagia. Maka dengan memberikan manfaat kepada orang lain niscaya mereka akan
menangis sedih saat kita pergi meninggalkan mereka sedangkan kita tertawa
bahagia di surga. Bukan malah kita yang menangis kembali di neraka dan orang –
orang berbahagia karena orang yang hanya merugikan mereka telah tiada.
Hidup
untuk menjadi orang yang bermanfaat bukan menjadi orang sukses. Karena orang
bermanfaat pasti akan sukses sedangkan orang sukses belum tentu bermanfaat.
Terus berkorban demi orang lain bagai lilin yang terus menyinari walau dirinya
sendiri habis terbakar atau seperti matahari yang selalu ikhlas membakar
dirinya demi kehidupan makhluk Allah.
Sekian,
INKOPAT,
Sabtu, 11 November 2010
Karya
Aghry Wiranata A
Judul: Cerpen, Semut Dan Kadal
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments:
Post a Comment
Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA